Rabu, 30 April 2025
Buah Kalangkala Berasal Dari Pohon Tropis Di Kalimantan
Buah Kalangkala Berasal Dari Pohon Tropis Di Kalimantan

Buah Kalangkala Berasal Dari Pohon Tropis Di Kalimantan

Buah Kalangkala Berasal Dari Pohon Tropis Di Kalimantan

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Buah Kalangkala Berasal Dari Pohon Tropis Di Kalimantan
Buah Kalangkala Berasal Dari Pohon Tropis Di Kalimantan

Buah Kalangkala Yang Juga Di Kenal Dengan Nama Kalandara Atau Kelendara Di Beberapa Daerah Di Wilayah Indonesia. Merupakan buah hutan yang tumbuh liar dan jarang di budidayakan secara komersial. Buah ini berasal dari pohon tropis yang banyak di temukan di kawasan Kalimantan, Sulawesi dan sebagian Sumatra. Kalangkala memiliki bentuk bulat kecil seukuran kelereng. Dengan kulit keras berwarna coklat keunguan dan permukaan yang agak kasar. Di dalamnya terdapat daging buah tipis yang menempel pada biji besar. Dengan rasa yang unik kecut, sedikit manis dan sangat menyegarkan.

Kalangkala memiliki banyak manfaat baik dari segi rasa maupun nilai gizi. Buah ini kaya akan vitamin C dan antioksidan. Yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta membantu melawan radikal bebas. Selain itu buah ini juga di percaya memiliki khasiat tradisional. Seperti membantu pencernaan dan meredakan panas dalam. Di beberapa daerah air rebusan kulit atau biji kalangkala di gunakan sebagai ramuan herbal. Masyarakat adat juga kerap menggunakannya dalam ritual. Atau sebagai persembahan karena di anggap memiliki nilai simbolis dalam budaya setempat. Buah Kalangkala ini adalah bagian dari kekayaan hayati Indonesia yang masih belum banyak di kenal luas oleh masyarakat perkotaan.

Dalam dunia kuliner memiliki tempat tersendiri terutama dalam hidangan khas daerah. Di Kalimantan misalnya buah ini sering di campurkan ke dalam sambal. Atau masakan berkuah untuk memberikan rasa asam alami yang khas. Selain itu kalangkala juga sering di olah menjadi manisan atau di jadikan campuran rujak. Menjadikannya salah satu buah lokal yang fleksibel dalam penggunaannya. Karena pertumbuhannya masih terbatas di hutan-hutan menjadi buah musiman yang cukup langka. Dan bernilai tinggi terutama di pasar tradisional.

Manfaat Buah Kalangkala

Buah Kalangkala tidak hanya unik dari segi rasa dan penampilannya. Tetapi juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang patut di perhatikan. Salah satu kandungan utama dalam buah ini adalah vitamin C yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi kalangkala secara rutin dapat membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka. Selain itu vitamin C juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit. Memperlambat proses penuaan dan membantu pembentukan kolagen. Rasa asam segar pada kalangkala menjadi pertanda kandungan asam askorbat yang cukup tinggi menjadikannya sumber alami antioksidan.

Manfaat lain adalah membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Buah ini mengandung serat alami yang dapat melancarkan proses pencernaan dan mencegah sembelit. Dalam pengobatan tradisional di beberapa daerah kalangkala sering di gunakan sebagai obat alami. Untuk meredakan gangguan perut seperti kembung atau rasa penuh setelah makan. Selain itu kandungan senyawa aktif dalam buah ini di yakini mampu membantu menetralkan racun dalam tubuh. Dan menjaga keseimbangan asam-basa di dalam saluran pencernaan. Bahkan air rebusan kulit atau biji kalangkala juga di manfaatkan sebagai ramuan herbal untuk meredakan panas dalam dan sariawan.

Dari sisi kesehatan jangka panjang Manfaat Buah Kalangkala berpotensi membantu mengurangi risiko penyakit degeneratif. Kandungan antioksidan dalam buah ini mampu melawan radikal bebas. Yang merupakan penyebab utama kerusakan sel dan berbagai penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung hingga kanker. Meskipun belum banyak di teliti secara ilmiah secara mendalam. Penggunaan buah ini secara turun-temurun menunjukkan bahwa memiliki nilai farmakologis. Yang sangat penting dalam pengobatan tradisional masyarakat lokal. Oleh karena itu selain menjadi bagian dari warisan kuliner nusantara.

Cara Pengolahan Kalandra

Kalandra merupakan buah khas hutan tropis yang memiliki rasa asam segar dan aroma khas. Buah ini tidak hanya bisa di makan langsung tetapi juga dapat di olah menjadi berbagai jenis makanan. Dan minuman tradisional yang lezat dan menyegarkan. Cara Pengolahan Kalandra cukup sederhana mengingat buah ini memiliki daging tipis yang menempel pada biji besar. Langkah pertama biasanya di mulai dengan pencucian buah untuk membersihkan kotoran dari permukaan kulitnya yang keras. Setelah itu kulit buah bisa di kupas atau di geprek ringan agar daging buahnya terlepas. Meskipun tidak seluruhnya bisa di pisahkan dari bijinya karena teksturnya yang melekat kuat.

Salah satu pengolahan yang populer adalah menjadikan kalandra sebagai campuran sambal atau rujak. Daging buahnya yang asam sangat cocok di padukan dengan cabai, garam, gula merah dan sedikit terasi. Menciptakan sambal dengan cita rasa unik yang menggugah selera. Kalangkala juga kerap di jadikan manisan alami. Dengan cara merendam buah dalam air garam atau gula lalu di jemur dan di simpan. Proses ini tidak hanya membuat buah tahan lama. Tetapi juga mengurangi rasa asam yang terlalu tajam dan menambah tekstur kenyal saat di kunyah. Dalam beberapa daerah kalandra juga di masak bersama ikan. Atau di jadikan campuran dalam masakan berkuah seperti asam-asam dan sayur bening.

Selain pengolahan makanan juga bisa di manfaatkan sebagai minuman herbal. Air rebusan biji atau kulit buahnya di percaya dapat meredakan panas dalam, sariawan serta menenangkan pencernaan. Untuk membuatnya cukup rebus kulit atau biji yang sudah di bersihkan dalam air mendidih selama beberapa menit. Lalu saring dan minum dalam keadaan hangat. Penggunaan kalandra sebagai bahan pangan dan obat tradisional. Menunjukkan bahwa buah ini memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya di manfaatkan.

Bentuk Khas Buah Kalangkala

Secara umum Bentuk Khusus Buah Kalangkala ini berbentuk bulat kecil. Berdiameter sekitar 2 hingga 3 sentimeter mirip dengan kelereng. Kulit luarnya berwarna coklat tua hingga ungu kehitaman dengan permukaan yang agak kasar dan keras. Ketika masih muda warnanya cenderung kehijauan dan akan menggelap saat matang. Kulit keras ini berfungsi melindungi isi buah dari gangguan luar. Mengingat habitat alaminya berada di hutan-hutan tropis yang lebat dan liar.

Salah satu ciri khas paling unik dari kalangkala adalah struktur dalamnya. Saat kulitnya di buka terdapat daging buah yang sangat tipis berwarna bening hingga kekuningan. Yang menempel erat pada biji besar di tengah buah. Karena itulah buah ini sering di anggap biji besar berdaging tipis oleh masyarakat yang mengenalnya. Meski daging buahnya tidak tebal rasa asam segarnya sangat kuat dan meninggalkan kesan menyegarkan di lidah. Tekstur daging buahnya agak lengket dan berserat namun tetap lembut saat di kunyah. Ukuran biji yang mendominasi menjadikan buah ini kurang cocok untuk di konsumsi dalam jumlah besar. Namun tetap di minati karena keunikan rasa dan khasiatnya.

Bentuk khas kalangkala ini menjadikannya mudah di kenali. Terutama bagi masyarakat adat yang telah memanfaatkan buah ini selama bertahun-tahun. Keunikan bentuk dan komposisinya juga membuatnya istimewa dalam pengolahan kuliner. Meskipun dagingnya sedikit aroma dan rasa yang di hasilkan cukup kuat untuk memberi cita rasa khas pada masakan atau minuman. Bahkan bentuk bijinya yang keras dan bundar sering di jadikan mainan tradisional oleh anak-anak pedesaan seperti Buah Kalangkala.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait