Rabu, 30 April 2025
Kontroversi Ifan Seventeen Yang Di Angkat Jadi Dirut PFN
Kontroversi Ifan Seventeen Yang Di Angkat Jadi Dirut PFN

Kontroversi Ifan Seventeen Yang Di Angkat Jadi Dirut PFN

Kontroversi Ifan Seventeen Yang Di Angkat Jadi Dirut PFN

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print

<yoastmark class=

Kontroversi Ifan Seventeen Sebagai Direktur Utama Perum Produksi Film Negara Menuai Kontroversi Dan Sorotan Tajam Dari Publik. Banyak pihak menanyakan kapasitas dan rekam jejak vokalis grup band Seventeen itu di dunia perfilman dan manajerial. Terlebih PFN merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang mempunyai peran strategis dalam memajukan industri film nasional. Kementerian BUMN secara sah melantik Riefian Fajarsyah atau Ifan sebagai Direktur Utama PFN pada 15 Maret 2025. Menurut pihak Kementerian, pelantikan ini adalah bagian dari strategi transformasi PFN supaya lebih adaptif, inklusif, dan mampu meraih generasi muda.

Ifan di anggap mempunyai pengalaman di industri kreatif, terutama dalam sektor musik dan hiburan. Serta di nilai mampu menjembatani keperluan pasar dengan idealisme dunia seni. Namun, keputusan tersebut menuai mayoritas kritik. Para sineas dan pengamat film menganggap jam terbang Ifan di bidang perfilman masih minim. Khawatir pengangkatan ini hanya berdasarkan ketenaran, bukan kompetensi. Sutradara dan produser film menyampaikan kekhawatiran bahwa PFN dapat kehilangan arah. Karena di bina oleh figur yang tidak mempunyai latar belakang solid dalam pembuatan film, distribusi, ataupun pengelolaan institusi budaya. Di sisi lain, ada juga pihak yang membela Ifan, menyampaikan bahwa industri kreatif membutuhkan perspektif baru.

Mereka menganggap kehadiran Ifan dapat membawa angin segar dan meraih segmen audiens yang lebih luas. Terutama generasi muda yang menjadi konsumen penting konten digital saat ini. Selain itu, Ifan juga di kenal menjadi figur publik yang telah melalui masa-masa sulit dalam hidupnya. Termasuk kehilangan istri dan teman-teman bandnya dalam bencana tsunami tahun 2018, yang menjadikan dia pribadi yang kuat dan inspiratif. Kontroversi Ifan Seventeen, walau begitu, tantangan ke depan terbilang besar. PFN yang kini berubah menjadi institusi pembiayaan film dan ekosistem industri kreatif wajib di tangani oleh profesional. Memahami secara mendalam proses kreatif sampai manajemen bisnis film.

Menilik Kontroversi Ifan Seventeen Dari Pernyataan Langsung Sang Artis

Kontroversi pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN) menuai perhatian serius dari publik. Banyak pihak meragukan latar belakang dan kemampuannya di bidang perfilman. Namun, Ifan tidak tinggal diam. Dalam sejumlah kesempatan, ia memberikan pernyataan langsung atas keraguan yang berkembang. Sekaligus menyampaikan tujuannya untuk membawa PFN ke arah yang lebih progresif dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Dalam pernyataannya kepada media, Ifan mengatakan memahami betul bahwa pemilihannya menjadi Direktur PFN akan menuai pro dan kontra. Ia bahkan mengakui bahwa sosoknya bukan sineas tulen atau lulusan perfilman. Tetapi menegaskan bahwa pengalaman panjangnya di bidang industri kreatif sebagai musisi, pengusaha, dan konten kreator menjadi bekal berharga. Menilik Kontroversi Ifan Seventeen Dari Pernyataan Langsung Sang Artis “Saya bukan orang baru di sektor hiburan. Selama lebih dari 15 tahun saya hidup di tengah ekosistem kreatif. Saya tahu bagaimana menghasilkan karya, menyalurkan, dan menjangkau publik,” ujar Ifan dalam salah satu wawancara.

Ifan juga memaparkan bahwa peran PFN saat ini sudah bergeser, bukan sebatas rumah produksi film. Melainkan lebih ke arah pengembangan ekosistem perfilman dan pembiayaan kreatif. Dalam hal itu, ia merasa sosoknya dapat membuat kontribusi konkret, terutama dalam menjembatani antara pelaku industri, pemerintah, dan generasi muda. “Saya tidak datang untuk mengajarkan sineas atau pekerja film. Saya datang untuk belajar, berkolaborasi, dan membawa spirit baru ke PFN,” ungkapnya.

Lebih Banyak Berkecimpung Di Dunia Musik

Pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN) menjadi kontroversi nasional. Salah satu pemicunya adalah karena ia lebih banyak di kenal terjun dalam dunia musik ketimbang perfilman. Sebagai vokalis dari grup band Seventeen, nama Ifan melesat sejak awal 2000-an. Ia di kenal masyarakat luas lewat lagu-lagu pop melankolis yang menjadi hits di berbagai era. Seperti Kemarin, Selalu Mengalah, dan Jaga Slalu Hatimu. Karier musiknya yang konsisten selama hampir dua dekade menjadikannya salah satu figur publik yang sangat di segani dalam industri hiburan. Tetapi tidak serta-merta di nilai kompeten dalam dunia film.

Sepanjang perjalanan kariernya, Ifan memang cenderung aktif di panggung musik dan dunia hiburan televisi. Ia tidak pernah terlibat langsung dalam produksi film layar lebar, baik sebagai aktor, produser, maupun tim kreatif. Lebih Banyak Berkecimpung Di Dunia Musik inilah yang selanjutnya menjadi dasar kritik dari sejumlah pelaku industri perfilman. Menilai bahwa posisi strategis seperti Direktur PFN seharusnya di isi oleh orang yang memahami. Seluk-beluk dunia perfilman secara teknis maupun manajerial.

PFN sendiri bukan institusi biasa. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkonsentrasi pada pengembangan industri film nasional. PFN mempunyai sejarah panjang sejak era Orde Baru sebagai rumah produksi film-film edukatif dan nasionalis. Kini, PFN menjalani perubahan menjadi lembaga pembiayaan perfilman dan motor ekosistem kreatif. Memerlukan pengetahuan mendalam mengenai industri konten audio-visual, permodalan, serta penyaluran film. Oleh karena itu, banyak yang menganggap latar belakang Ifan yang lebih sering bergelut di dunia musik kurang tepat mengisi jabatan. Dengan segala pro dan kontra tersebut, kini atensi publik mengarah pada kinerja Ifan ke selanjutnya.

Pesan Luna Maya Sebagai Pelaku Film

Kontroversi pelantikan Ifan Seventeen menjadi Direktur Perum Produksi Film Negara (PFN) bukan hanya menarik perhatian publik. Tapi juga memperoleh tanggapan dari beberapa pelaku industri film, termasuk artis sekaligus produser film, Luna Maya. Sebagai sosok yang sudah lama berkecimpung di industri perfilman, Luna Maya memberikan reaksi yang sangat bijak. Namun tetap tegas dalam memberikan pesan dan harapannya untuk Ifan. Dalam sebuah wawancara dengan media, Luna Maya menegaskan siapa pun yang di percaya memimpin lembaga seperti PFN harus mempunyai keseriusan.

Menurutnya, walau latar belakang Ifan lebih di kenal di industri musik, bukan berarti ia tidak mampu belajar dan berkontribusi. Namun, Luna menegaskan pentingnya sikap rendah hati dan keinginan untuk mengetahui dunia perfilman secara menyeluruh. Pesan Luna Maya Sebagai Pelaku Film ia membubuhkan bahwa industri film merupakan dunia yang rumit. Tidak cukup hanya mengetahui sisi kreatif, namun juga perlu mengenal aspek produksi, penyaluran, pembiayaan, sampai kebijakan yang menyokong pertumbuhan industri. Oleh karena itu, ia berharap Ifan mau membuka diri kepada seluruh pelaku film yang telah lebih dulu berkecimpung.

Selain itu, Luna juga memberikan pesan simpatik. Ia mengakui bahwa terjun ke dunia baru bukan hal gampang, apalagi di tengah perhatian dan keraguan publik. Namun, hal tersebut dapat di lewati apabila Ifan memperlihatkan kesungguhan dan kerja nyata. Luna juga menginginkan Ifan menanggapi kritik sebagai bahan evaluasi, bukan serangan personal. Menurutnya, transparansi kepada kritik merupakan salah satu aspek penting untuk seorang pemimpin di sektor kreatif. Ia mengajak semua pelaku industri untuk bersikap terbuka dan tetap memberikan saran konstruktif. Demikianlah penjelasan mengenai Kontroversi Ifan Seventeen.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait